Download Ptk Pai Sd Terbaru Mobil
DOWNLOAD PTK PAI SD KELAS VI MEDIA AUDIO VISUAL-Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kualitas pembelajaran di kelas VI SDN 1.semester II tahun pelajaran. Pada materi pokok membaca QS.
Al-Kafirun belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata tes yang kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM (75) yang telah ditentukan, yaitu dari jumlah siswa 31 hanya 21 siswa saja yang sudah tuntas atau memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 10 siswa yang lain memperoleh nilai kurang dari KKM, dan setelah di rata-rata dari 31 siswa diperoleh nilai rata-rata 74. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori yang berkaitan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, media audio visual, dan teori-teori yang berkaitan dengan keduanya. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam karya ilimiah ini adalah: ”Dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada materi pokok membaca QS.
Al-Kafirun siswa kelas VI semester II SDN 1. Tahun pelajaran 2014/2015”.Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI semester II SDN 1.tahun pelajaran. Yang kurang dari 100 yaitu sebanyak 31 siswa. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik oleh Dr.
Suharsimi Arikunto hlm. 107 bahwa, ”Untuk sekedar ancer-ancer maka apabi la subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada materi pokok membaca QS.
Al-Kafirun siswa kelas VI semester II SDN 1.tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dari hasil nilai rata-rata ulangan harian yang mengalami peningkatan. Hal ini tampak dari nilai rata-rata hasil tes pra siklus 74 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 68%, sedangkan nilai rata-rata hasil tes siklus I 79 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 73%, dan nilai rata-rata hasil tes siklus II 84 dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 90%.
Bagi bangsa Indonesia, agama merupakan sesuatu yang penting. Dari perspektif historis, masyarakat Nusantara dari dahulu dikenal oleh masyarakat internasional sebagai masyarakat yang agamis. Sekalipun bukan Negara Agama, Indonesia meletakkan agama sebagai sesuatu yang sangat penting. Bahkan, sila pertama Pancasila sebagai dasar negara berbunyi: Ketuhanan Yang Maha Esa. Dari pemahaman di atas, dapat dipahami bahwa Negara Indonesia dibangun di atas pondasi keagamaan masyarakatnya. Ptk pai sd kelas vi terbaru. Pasal 31 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dari amanat perundang-undangan sebagaimana di atas, maka mata pelajaran pendidikan agama wajib diberikan kepada peserta didik, dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi (PT). Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peni ngkatan potensi spi ritual tersebut pada akhi rnya bertuj uan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Ptk pai sd kelas vi terbaru.
Pendidikan Agama Islam (PAI) diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah Swt. Dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetensi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1). Lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi; 2).
Mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; 3). Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidi kan. Ptk pai sd kelas vi terbaru. Kualitas pembelajaran di kelas VI SDN 1. Semester II tahun pelajaran 2014/2015 pada materi pokok membaca QS. Al-Kafirun belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata tes yang kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM (75) yang telah ditentukan, yaitu dari jumlah siswa 31 hanya 21 siswa saja yang sudah tuntas atau memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 10 siswa yang lain memperoleh nilai kurang dari KKM, dan setelah di rata-rata dari 31 siswa diperoleh nilai rata-rata 74.
Selain itu, situasi pembelajaran di kelas pasif, hal ini ditunjukkan oleh: kurangnya perhatian siswa dalam menerima pelajaran, kurangnya keberanian siswa dalam bertanya, kurangnya semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, kurangnya kesungguhan siswa dalam membaca materi pelajaran, kurangnya kesungguhan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru, sehingga terkesan guru adalah sumber utama dalam kelas. Dari hasil diskusi antara kepala sekolah dan guru dapat disimpulkan bahwa kondisi sebagaimana diuraikan tersebut di atas adalah disebabkan oleh metode pembelajaran yang dipilih guru belum tepat.
Download Ptk Pai Sd Terbaru Mobil 2016
Oleh karena itu, guru akan mencoba menggunakan salah satu media yaitu media audio visual untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada materi pokok membaca QS. Al-Kafirun pada siswa kelas VI semester II SDN 1. Ptk pai sd kelas vi terbaru, sehingga Penelitian Tindakan Kelas ini diberi judul, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Materi Pokok Membaca QS. Al-Kafirun Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VI Semester I SDN 1. Tahun Pelajaran 2014/2015.”.
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut pandang-dengar. Sudah barang tentu apabila menggunakannya akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada para siswa, selain dari itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi (teacher) tetapi penyajian materi bisa diganti oleh media, maka peran guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Jadi, sebagaimana dikatakan oleh Prof.
Azhar Arsyad, M.A bahwa Pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Sedangkan media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini adalah laptop dipadukan dengan LCD, dengan program software digital Quran versi 3. Setiap guru pasti memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibimbingnya.
Karena itu guru harus memiliki hubungan dengan siswa yang dapat terjadi melalui proses belajar-mengajar. Setiap proses belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar. Istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan, dan belajar menurut Thursan Hakim adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut di tampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan. Jadi pengertian hasil belajar/prestasi belajar dapat diartikan sebagaimana ditulis oleh Cormentyna Sitanggang dkk adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Terampil dalam membaca Al-Quran menjadi kemampuan paling dasar yang harus dikuasai oleh umat Islam.
Download Ptk Pai Sd
Langkah awal untuk lebih mendalami Al-Quran adalah dengan cara mampu membacanya dengan baik dan benar. Terlebih lagi karena ibadah penting dalam Islam, yakni shalat, membutuhkan keterampilan membaca Al-Quran yang baik. Selain itu dengan membaca Al-Quran saja sudah dinilai ibadah. Dengan demikian bagi kaum muslimin, membaca Al-Quran dengan baik dan benar mempunyai nilai keagamaan yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa Al-Quran sebagai kitab suci yang dibaca mempunyai peran sentral dalam kehidupan kaum muslimin. Tartiil, berasal dari kata rattala, yang berarti “melagukan,” “menyanyikan,” yang pada awal Islam hanya bermakna pembacaan Al-Quran secara melodik, menjelaskan bahwa tartil mencakup pemahaman tentang tata cara berhenti (waqf) dan meneruskan (washl) dalam pembacaan dan artikulasi yang tepat huruf-huruf hijaiyah.
Dalam perkembangannya sekarang ini, istilah tersebut tidak hanya merupakan suatu istilah umum untuk pembacaan Al-Quran, tetapi juga merujuk kepada pembacaannya secara cermat dan perlahan-lahan. Selain itu ada dua kategori lain metode membaca Al-Quran, adalah hadr yakni pembacaan secara cepat, dan tadwir yakni pembacaan dengan kecepatan sedang. Qiraa’ah, berasal dari kata qara’a, yang berarti “membaca,” yang mesti dibedakan penggunaannya untuk merujuk pada istilah yang berarti keragaman bacaan Al-Quran. Di sini, pembacaan Al-Quran mencakup hal-hal yang ada dalam istilah-istilah lain, seperti titi nada tinggi rendah, penekanan pada pola-pola durasi bacaan dan lain-lain. Sedangkan Imam Raghib Al-Ishfahani memberikan pembedaan antara Tilaawah dengan Qiraa’ah. Menurutnya, Tilaawah menunj ukkan kepada aktifitas membaca secara lafdziyyah semata, sedangkan dalam Qiraa’ah selain berlangsung aktifitas membaca juga dibarengi dengan aktifitas memahami apa yang di bacanya. Peserta didik memiliki pengetahuan mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan membaca Al-Quran.
Diawali dengan pengetahuan mengenai kewajiban seorang muslim untuk menguasai keterampilan membaca Al-Quran. Karena langkah awal untuk memahami Al-Quran adalah dengan cara mampu untuk membacanya. Selain itu murid juga mengetahui bahwa dengan mampu membaca Al-Quran menjadi pintu pertama untuk menghafalkannya, karena hafalan Al-Quran dengan bacaan yang benar menjadi syarat dalam ibadah shalat. Bahkan murid juga memiliki pengetahuan bahwa membaca Al-Quran menjadi bagian dari ibadah. Idgham Mitslain Shaghir yaitu menurut bahasa artinya memasukkan sesuatu ke dalam sesuatu. Menurut istilah tajwid idgham artinya memasukkan huruf yang sukun ke dalam huruf yang berharakat, sehingga akan menjadi satu huruf yang bertasydid. Di sebut mitslain karena berasal dari 2 huruf yang makhraj dan sifatnya identik, sedangkan disebut shaghir adalah karena huruf yang pertama sukun dan huruf yang kedua berharakat.
Idgham Mitslain Shaghir mempunyai 1 huruf, yaitu huruf mim. Download ptk pai sd doc. Penelitian merupakan suatu proses yang panjang. Ia berawal pada minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai, dan seterusnya. Metode penelitian merupakan upaya yang dilakukan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran dari suatu pengetahuan dengan menberi bukti yang nyata akan kebenaran dengan menempuh cara-cara tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan logis untuk mencapai hasil yang di harapkan.